Senin, 29 Oktober 2018

Selagi bisa

Pernah suatu ketika anak saya jatuh sakit dan harus dirawat di rumah sakit. Saat itu saya merasa sangat down dan kacau. Anak saya saat itu masih bayi, 4 hari lagi baru akan genap 7 bulan.

Pulang dari rumah sakit omongan omongan yg kurang mengenakkan semakin bermunculan..nasihat yg sangat panjang dan lebar, terkesan menyalahkan dan repetisi setiap hari. Tidak peduli apapun alasan saya membawanya ke rumah sakit. Hal itu saya lakukan karena tidak ada dokter anak terdekat di lingkungan rumah saya selain rumah sakit itu, sementara saya harus segera mencari pertolongan karena saya tidak mau keadaannya lebih buruk di rumah yg hanya ada saya dan pengasuh. 

Intinya adalah anak saya sampai masuk rumah sakit. Titik. 

Saya tidak menyalahkan ketidakbijakan respon tersebut. Saya sangat memaklumi terutama karena saya sangat mengenal pemberi komentarnya. Paling ketika saya sudah hampir di ambang kesabaran,  saya mencari ruang untuk kemudian menenangkan diri dengan cara saya. 

Setiap orang tua berbeda, salah satunya ialah dalam cara merawat anak-anak mereka, belum lagi jika bicara mengenai mendidik anak-anak. Mereka punya insting, mereka lebih mengenal anak-anaknya dari siapapun. Mereka berhak mengambil apapun keputusan untuk anak-anak mereka dan itu tentu yg paling baik yg telah mereka pikirkan sebelumnya.

Siapapun boleh berbicara aku dulu tidak seperti itu, aku punya anak sekian dan semuanya baik-baik saja tidak ada yg seperti ini. Yah..siapapun boleh menceritakan kesempurnaanya.

Boleh.

Karena kita tidak dapat menahan lidah orang lain.

Yang dapat kita lakukan adalah menahan lidah kita sendiri, untuk tidak mengeluarkan kata-kata apapun yg akan kita sesali nantinya.

Bukankah bahkan ketika kamu memberikan sedekah yg sangat banyak jumlahnya kepada seseorang namun dengan menyakiti hatinya, sedekah itu bagaikan batu yang melekat padanya tanah, kemudian datang hujan lebat dan menyebabkan batu menjadi bersih tidak bertanah. Lalu untuk apa itu dilakukan?

Tapi hal tersebut bukan masalah besar untuk saya. Fokus saya adalah memelihara anak saya dengan sebaik-baik yg saya dapat lakukan. Itu. Di depan sana banyak hal menanti kami. Banyak hal yg bisa kami lakukan bersama.

Meskipun kamu tumbuh dengan luka, cukuplah tidak menumbuhkan luka yang baru. 

Jumat, 26 Oktober 2018

Minyak kayu putih dan sarung bantal

Jika kamu sulit untuk merasa bahagia, bukan berarti kamu tidak bisa bahagia. Jadi carilah jalan untuk bahagia, selama Yang Maha Kuasa masih memberikan cahaya pada matamu.



Gunakanlah akal pikiran untuk menghadapi sesuatu, bukan penglihatan belaka. Karena yg tidak tampak seringkali merupakan kebenaran sesungguhnya.

Senin, 22 Oktober 2018

OoS (out of sync)

Sabun cuci muka jadi sabun badan. Sabun cuci muka jadi pasta gigi. 


Salah satu ujian ikhlas dan sabar itu : ketika anak baru selesai diinfus for 5 days, eh pas di rumah jarinya kejepit pegangan stroller sampe terkelupas kulit yg kejepitnya. Merahnya itu setiap terlihat mata bikin hati "...clekiiittt..." #sakitpakeko!.

Pas lagi vcall eyangkung bareng nak bayik, ngeliat di layar kirain sofa ternyata paha sendiri. #ebusetgedebanget



Kali ini gapake foto. Terlalu perih untuk diilustrasikan.

K-bhaique

Kamis, 18 Oktober 2018

Note

Hidup yg singkat ini mengajarkan aku untuk tidak mudah membanggakan perbuatan diri apapun alasannya.

Hidup yg singkat ini mengajarkan aku untuk tidak mudah menghakimi perbuatan orang lain.

Hidup yg singkat ini mengajarkan aku untuk tidak membandingkan kelebihanku dengan orang lain.

Hidup yg singkat ini mengajarkan aku untuk tidak segan berterima kasih dengan tulus atas semua perbuatan baik.

Hidup yg singkat ini mengajarkan aku untuk bersikap biasa saja terhadap hal-hal ketimbang menyinyirinya.

Meskipun kamu tumbuh dengan luka, cukuplah tidak menciptakan luka yang baru.

Jumat, 12 Oktober 2018

This phase

Sekarang ini lagi dalam fase yang mengancam kestabilan emosi dan kewarasan jiwa mamak.

Dampaknya perasaan jadi lebih sensitip.

Dan kuku kuku jadi lebih panjang dari salah satu tokoh di misteri gunung merapi.

Semua ibu mostly mengalami sih kayaknya ya. Meskipun hal yg wajar tapi rasanya benar benar luar biasa. Semoga para ibu di luar sana senantiasa diberi kekuatan + kesabaran yg luar biasa pula. 

Apalagi para ibu yg bekerja di luar rumah. Jadi ga bisa ngeganti waktu tidur yg kurang itu di siang hari.

Apalagi para ibu yg bekerja di luar rumah plus suaminya kerja di luar kota.

 combo attack


Rabu, 03 Oktober 2018

Gausah dibaca

Ada gunanya juga nonton drakor..selain buat refreshing.

Jadi waktu itu di film my id is gangnam beauty ada scene di restoran, di situ aktor utamanya motongin steak buat adek ceweknya, aktris utama yg duduk satu meja dengan mereka melihat hal itu terus senyum-senyum, kayak yang "wah, kakak yg perhatian.."

 Terus aku jadi inget, mas pernah kayak gitu, few years ago, lupa sik waktu pastinya tapi aku masih rada inget. Saat itu aku malah mikirnya 'ngapainlah dipotongin, jadi ga asik makannya ni...'


Kwak..

Kwak..

Maafkan aku, yg terlambat menyadari perhatianmu mas..

Saranghaeee.. *terusposelovealakorea

#dikeplak

Gambar hanya ilustrasi, asli tanpa pemanis buatan

Bunga di Hati

AKU SIBUK, mengagumi mekarnya ragam bunga di luaran, tanpa aku sadari selalu ada bunga-bunga mekar di hatiku tanpa mengenal musim, bunga-bun...