Senin, 24 Desember 2018

Lebih baik

Salah satu hal yg membuat taaruf dinilai lebih baik dibandingkan pacaran -dan ini hal yg lebih mudah dikatakan juga dipahami- adalah:

saat pacaran, dia akan melakukan banyak sekali hal untuk memenangi hatimu, yang sayangnya ketika menikah hal itu akan menjadi langka.

Sementara pada taaruf insya Allah tidak demikian. 

Kenapa? Pasti sudah tau sendiri.

Gambar hanya ilustrasi

Kamis, 13 Desember 2018

Differences

Beberapa hari terakhir ini aku belajar, kalo menghargai perbedaan itu ga semudah mengucapkannya.

Iya loh.

Jadi gini,

Ada orang orang yg sifatnya ga pernah terlintas di fikiran kita, apa yg dia lakuin misalnya ga pernah kita lakuin, sementara orang orang itu ada di sekitar kita yg mau ga mau tiap hari berinteraksi sama kita. 

Perbedaan itu memang seringkali bikin kita bingung, tapi bukan berarti buruk. Tinggal gimana kita ngadepinnya n nerima perbedaan itu sebagai keberagaman yg Allah ciptakan. Because everybody is unique.

Kalo kata ibook retno dan kirana : setiap orang itu spesial.

Contoh konkrit nih :

- ada yg sukanya ngomong sama dirinya sendiri. 

- ada yg kalo lagi ada suatu topik, satu orang ini bahasanya terlalu berat, mungkin karena jalan pikirannya juga ya, itu jadi bikin ga nyambung temen2nya

- ada yg kalo ngomong, ugh...pedesss! , mau sama siapapun.

Hmm.

- mungkin emang dia bisa lebih memahami sesuatu ketika dia bicara dg diri sendiri. Karena kan ada orang yg kalo dia mikirin sesuatu hal, itu biar lebih mudah dicerna or dimengerti ya dia omongin, terus serta merta dia jadi paham deh.

- mungkin dia memang punya cara berfikir yg ga kebanyakan orang lain punya. Dan itu bisa bikin dia hidup sampai sekarang. Toh buktinya dia baik2 aja kan?

- mungkin dia sosok yg perfeksionis, mumgkin dia juga begitu pada diri sendiri, mem-push diri agar mampu menghadapi kerasnya dunia, sehingga bisa survive sampai detik ini. Dan mungkin maksud dia sebenarnya baik, semata-mata agar orang yg diomongin itu sadar dan memperbaiki dirinya.


Ya itu memang cuma kemungkinan kemungkinan yang ada ribuan banyaknya. Tapi ga ada salahnya toh berfikir positif.  Kalo memang dirasa kurang baik barulah bisa kita coba bicarain sama si empunya perbedaan, ga ada salahnya. Dan biasanya setelah bicara dari hati ke hati kita jadi lebih memahami dia/mereka. Dan biasanya kita yg awalnya sebel jadi balik respect ke dia/mereka.



Gambar hanya ilustrasi, sebagaimana suatu produk yg kemasannya dibuat sedemikian rupa agar menarik pembeli.

~

Bunga di Hati

AKU SIBUK, mengagumi mekarnya ragam bunga di luaran, tanpa aku sadari selalu ada bunga-bunga mekar di hatiku tanpa mengenal musim, bunga-bun...