"Ah itu terlalu sedikit.." ujarku melihat berapa banyak yang gadis ini sendokkan ke piringnya. Alchentys terlalu perhitungan, bahkan makan banyak pun tidak akan mengubah penampilannya. Ia bukan orang yang mudah gemuk! Tapi ia tidak menggubrisku, ia lanjutkan dengan mengambil dua potong lauk lalu matanya mengitari ruangan mencari tempat duduk kosong. "Ini pesta kelulusan Ratervyn, tidak ada salahnya ikut memeriahkannya dengan melupakan dietmu." sambungku. "Kau sendiri, mana makananmu? dasar tukang omel." timpalnya kemudian. "Ya nanti, aku belum lapar.." diam-diam mataku berkeliling mencari sosok yang sudah menjadi tujuanku sejak dari rumah tadi.
Sosok itu tertangkap mataku, sedang bercakap-cakap dengan teman sekelas kami juga. Sudah, sudah puas aku hanya dengan menemukannya seperti itu. "Oke aku akan ambil makananku.."
Ratervyn menghampiri kami saat baru selesai makan, "sepertinya aku berhasil menciptakan momen indah sebelum aku meninggalkan kota ini. aku pasti akan merindukan mereka semua.." Ratervyn akan melanjutkan kuliah di negeri kanguru Australia, ia memperoleh beasiswa dari pemerintah Australia dan akan mengambil jurusan hubungan internasional. Aku dan Alchentys juga melanjutkan kuliah di dua tempat berbeda, Alchentys di Malaysia jurusan rekayasa pertanian dan aku di Beijing dengan jurusan penerjemahan tingkat tinggi. Kami pun sama-sama memperoleh beasiswa dari pemerintah kedua negara tersebut.
Dvanerio's POV:
Keadaan di negara ini semakin kacau, aku mengkhawatirkan nasib ayah sebagai kepala polisi, dan juga mengkhawatirkan kami.. Lamunanku buyar ketika pintu kamarku diketuk, sudah pukul 11 malam, suara ayah terdengar dari balik daun pintu. Aku membukakan pintu, sinar temaram yang menerpa wajah ayah menambah kekakuannya. "Ayah akan menyekolahkanmu ke China." ujarnya pendek. Aku tahu maksudnya, tak perlu aku minta penjelasan lebih jauh, tak perlu aku banyak bertanya. Hanya kupandangi raut dan gurat wajahnya lama, mungkin tidak lama lagi wajah ini yang akan amat kurindukan. "Bagaimana ibu?" sedikit penasaranku tercurah juga. "Ibu bersama ayah, di sini. Jika keadaan lebih buruk dari ini, ia akan menyusul keluarganya ke Malaysia."
Shamyra's POV:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar